Senkom.or.id | Palu – Wage Supratman (56) warga Jl Sulawesi Bawah, Kel. Lolu Utara, Kota Palu berhasil ditemukan tim SAR Senkom Rescue jam 13.45 (7/11/13) setelah dilakukan pencarian selama 2 hari di perairan pantoloan, dalam keadaan sudah meninggal.
Menurut adiknya yang bernama Keling, mereka berdua semula memancing di atas perahu, Selasa (5/11/13) setelah angin dan ombak mulai besar mereka menuju bagang untuk mengikat perahunya, selanjutnya keduanya memancing dari atas bagang. Mengetahui perahunya terlepas talinya dan mulai menjauh, Wage Supratman langsung meloncat ke air, namun naas korban tenggelam.
"Sebenarnya saya sudah melarang" keluh Keling. Melihat kakaknya mulai tenggelam Keling langsung terjun ke laut untuk menolong, namun Keling tidak berhasil menolong, akhirnya kembali ke daratan sejauh 1 km di kampung nelayan. Keling langsung minta bantuan warga dan melapor ke POLSEK Palu Timur.
Menurut adiknya yang bernama Keling, mereka berdua semula memancing di atas perahu, Selasa (5/11/13) setelah angin dan ombak mulai besar mereka menuju bagang untuk mengikat perahunya, selanjutnya keduanya memancing dari atas bagang. Mengetahui perahunya terlepas talinya dan mulai menjauh, Wage Supratman langsung meloncat ke air, namun naas korban tenggelam.
"Sebenarnya saya sudah melarang" keluh Keling. Melihat kakaknya mulai tenggelam Keling langsung terjun ke laut untuk menolong, namun Keling tidak berhasil menolong, akhirnya kembali ke daratan sejauh 1 km di kampung nelayan. Keling langsung minta bantuan warga dan melapor ke POLSEK Palu Timur.
Rasa kemanusiaan selalu melekat pada jiwa kami untuk menolong warga yang terkena musibah, ujar Samsudin anggota Senkom Rescue Palu sesaat setelah selesai melakukan evakuasi.
Kendala komunikasi di Teluk Palu selama ini juga sudah bisa kami atasi dengan menggunakan alat komunikasi yang sudah kami pasang, tambahnya.
Kronologis:
1. Selasa 5 Nopember 2013, Jam 17.00 Wita Kantor SAR palu menerima berita ada seorang nelayan tenggelam, dan langsung ditindaklanjuti dengan mengerahkan anggota SAR didukung fasilitas 3 buah perahu, 1 Rib dan 2 rubber boat.
2. Beberapa unsur SAR langsung bergabung diantaranya SAR Brimobda Sulteng, SENKOM Sulteng, Senkom Kota Palu Dan Donggala, ORARI Donggala, Mapatala UNTAD, Mapala STIE, Persatuan Nelayan Teluk Palu, Persatuan Mancing Indonesia Palu.
3. Rabu 6 Nopember, 17.30 wita, evaluasi dan koordinasi setelah pencarian hari pertama. Ada kendala tentang komunikasi yang terputus saat SRU (SAR Unit) air melakukan pencarian pada tempat agak jauh, sehingga harus me-relay beberapa kali informasi ke posko Induk.
4. Diputuskan semua operasi menggunakan alat komunikasi Senkom Rescue berupa HT dan RPU (Radio Pancar Ulang) yang bisa menjangkau seluruh teluk Palu.
5. Kamis 7 Nopember 2013 pukul 08.00 Wita operasi hari ke 3 dilaksanakan, dengan pembagian 3 SRU air ( 1 Rib, 2 Rubber boat) dan 2 SRU darat ( dari POSKO menyisir pantai ke arah utara dan selatan), semuanya terdapat anggota Senkom lengkap dengan alat komunikasinya.
6. Kasi Ops terus melakukan koordinasi dan memberikan instruksi pada ketua SRU menggunakan alat komunikasi Senkom, karena alat komunikasi ini bisa digunakan untuk koordinasi dengan yang beroperasi di titik terjauh perairan Tanjung Karang.
7. Kamis 7 Nopember 2013 Pukul 13.30 wita korban berhasil ditemukan dan dievakuasi di perairan Pantoioan bergeser beberapa mil dari wani, dibawa oleh rubber boat dengan ditempel Rib (supaya agak stabil menghadapi ombak)
Kronologis:
1. Selasa 5 Nopember 2013, Jam 17.00 Wita Kantor SAR palu menerima berita ada seorang nelayan tenggelam, dan langsung ditindaklanjuti dengan mengerahkan anggota SAR didukung fasilitas 3 buah perahu, 1 Rib dan 2 rubber boat.
2. Beberapa unsur SAR langsung bergabung diantaranya SAR Brimobda Sulteng, SENKOM Sulteng, Senkom Kota Palu Dan Donggala, ORARI Donggala, Mapatala UNTAD, Mapala STIE, Persatuan Nelayan Teluk Palu, Persatuan Mancing Indonesia Palu.
3. Rabu 6 Nopember, 17.30 wita, evaluasi dan koordinasi setelah pencarian hari pertama. Ada kendala tentang komunikasi yang terputus saat SRU (SAR Unit) air melakukan pencarian pada tempat agak jauh, sehingga harus me-relay beberapa kali informasi ke posko Induk.
4. Diputuskan semua operasi menggunakan alat komunikasi Senkom Rescue berupa HT dan RPU (Radio Pancar Ulang) yang bisa menjangkau seluruh teluk Palu.
5. Kamis 7 Nopember 2013 pukul 08.00 Wita operasi hari ke 3 dilaksanakan, dengan pembagian 3 SRU air ( 1 Rib, 2 Rubber boat) dan 2 SRU darat ( dari POSKO menyisir pantai ke arah utara dan selatan), semuanya terdapat anggota Senkom lengkap dengan alat komunikasinya.
6. Kasi Ops terus melakukan koordinasi dan memberikan instruksi pada ketua SRU menggunakan alat komunikasi Senkom, karena alat komunikasi ini bisa digunakan untuk koordinasi dengan yang beroperasi di titik terjauh perairan Tanjung Karang.
7. Kamis 7 Nopember 2013 Pukul 13.30 wita korban berhasil ditemukan dan dievakuasi di perairan Pantoioan bergeser beberapa mil dari wani, dibawa oleh rubber boat dengan ditempel Rib (supaya agak stabil menghadapi ombak)
8. Pukul 15.30 wita korban berhasil dibawa merapat di POSKO SAR pantai nelayan dan langsung dibawa ke rumah keluarga korban. (Sulteng 12, Sulteng 01.09)
Foto-foto:
SAR Senkom menyisir pantai teluk Palu |
Koordinasi dengan keluarga korban |
TIM SAR mulai menyisir pantai |
Tim Evakuasi |
Bagang tempat korban mancing |
Time Evakuasi |
Korban tenggelam berhasil dievakuasi |
2 Komentar
Senkom Murray Polri pegang teguh jati diri, tugas telah menanti amankan ibu pertiwi...
BalasHapusSalam. Mnembus jarak tanpa batas....
Bravo senkom mitra polri .... semangat terus
BalasHapusRedaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Sebaiknya komentar sesuai berita yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Komentar ditayangkan setelah melalui moderasi. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Emoji