Refleksi 10 Tahun Banjir Panti Bersama FORPENA

Senkom.or.id | Jember - Forum Pena Sejahtera (FORPENA), 23 Januari 2015 lalu mengundang beberapa korban banjir bandang 10 tahun silam dalam acara refleksi 10 tahun bencana bandang Panti. Bertempat di House Music belakang Carefour Jember, tampak hadir dalam acara tersebut ketua RT Serut, kepala Desa Panti, perwakilan perhutani, perwakilan BPBD, perwakilan Polres, perwakilan Kodim, perwakilan Dinas Pengarian, Pecinta Alam, dan SAR Senkom.

Refleksi dan diskusi 10 tahun terjadinya bencana banjir bandang Panti yang terjadi pada malam tahun baru, tanggal 1 Januari 2006 silam menyisakan trauma yang mendalam kepada para korban yang masih hidup, dituturkan oleh ketua RT Serut-Panti.

Donky, persis di hari kejadian itu, bersama rekan-rekan pecinta alam mahasiswa sedang melakukan kemping di gunung raung, mendengar suara mendesis sangat keras diiringi gemuruh banjir bandang. Beberapa rekan kami bahkan hampir saja menjadi korban, kami berjibaku untuk membantu menolong korban yang masih selamat. Korban yang meninggal tercatat 86, sampai dengan saat ini para korban masih hidup dalam keadaan trauma bahkan masih berharap adanya uluran bantuan dari pemerintah, karena rupanya masih ada beberapa korban Panti bahkan belum tersentuh bantuan sedikitpun, terang seorang mantan jurnalis yang sempat ke Panti, juga dipertegas oleh Cak Bei pembawa acara JTV Jember.

Ditanya soal reservasi hutan serta pengelolaan hutan oleh perhutani terkait adanya penebangan liar dan tanaman kopi di beberapa wilayah hutan lindung, perhutani menjawab akan segera mengecek dan menerjunkan anggotanya bekerjasama dengan pihak terkait. Demikian juga dengan Kepolisian untuk bisanya berlaku tegas terhadap para pembalak hutan sehingga para pelaku dapat diproses secara hukum tentu saja dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat terutama polhut untuk bekerjasama dalam mencegah pembalakan hutan secara liar. Konservasi hutan produktif menjadi tanggungjawab perhutani dalam mengelola hutan secara baik.

Sementara sampai saat ini para korban banjir bandang Panti masih ditampung dan dibuatkan rumah di tanah milik perhutani, masih ada sebagian yang belum tersentuh dan mereka masih membutuhkan kepedulian dari pemerintah daerah untuk menghilangkan trauma yang terjadi 10 tahun silam dengan menelan korban yang cukup banyak.

Salah satu ujud kepedulian organisasi Senkom Mitra Polri membantuk SAR Rescue atas refleksi musibah dan bencana yang terjadi di Kabupaten Jember terutama banjir bandang 10 tahun silam, walaupun pada saat itu belum terbentuk, siap membantu SAR dan BPBD di Kabupaten Jember. (Imam)

Posting Komentar

0 Komentar