Jakarta, 12/08/2021 – Hingga saat ini Pemerintah masih mempreoritaskan
penanganan covid-19, pendemi belum berakhir sosialisasi 5M “Mencuci Tangan,
Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas” terus dipublikasikan, namun Kasus
positif Covid-19 di Indonesia masih bertambah. Dari data Satuan Tugas
Penanganan Covid-19 pada Senin (9/8/2021), tercatat ada penambahan 20.709 orang
terpapar virus corona atau 3.686.740 total akumulatif kasus Covid-19 sejak
virus corona terdeteksi pada bulan Maret 2020 tahun lalu,
Pemerintah menugaskan TNI dan Polri untuk membantu tugas tenaga kesehatan
dengan menyiapkan tenaga tracer dan vaksinator COVID-19 hingga level daerah
untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 serta melakukan percepatan
penyelesaian vaksinasi bagi 181 juta masyarakat Indonesia guna pengendalian
pandemi COVID-19 di Tanah Air dan anggota Senkom Mitra Polri mendapat pendidikan
dan latihan dari Polri untuk menjadi
tracer Covid-19.
Banyak temuan dilaporkan oleh para tracer Senkom Mitra Polri terkait adanya
stigma dimasyarakat bahwa orang yang positif covid-19 yang sedang melakukan
isolasi mandiri merasa rendah diri karena dikucilkan oleh lingkungannya, Hal
ini tidak boleh terjadi.
Untuk itu H. Kato Hadi, SE ketua umum Senkom Mitra Polri berpesan kepada
para tracer khususnya Tracer Senkom Mitra Polri untuk
1. 1. Melaksanakan tugas kemanusiaan sesuai ilmu yang didapat saat diklat,
2. Memperlakukan warga yang positif covid-19 secara wajar “INGAT POSITIF COVID-19 BUKANLAH AIB” dukungan kepada pasien justru sangat dibutuhkan untuk membantu proses penyembuhan,
3. Selalu berkoordinasi dengan Tracer dari TNI, Polri dan Dinas kesehatan setempat,
4. Patuhi Protokol Kesehatan,
5. Laksanakan misi kemanusiaan ini
dengan tulus, ikhlas dan jangan lupa berdoa mengharapkan ridhonya Alloh
Subhanahu wa ta'ala,
(HAG)
0 Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Sebaiknya komentar sesuai berita yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Komentar ditayangkan setelah melalui moderasi. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Emoji