Review Gempa Aceh: Diklat SAR Tepat Waktu

Senkom.or.id : Gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah dengan kekuatan 6,2 SR telah 3 minggu berlalu, korban jiwa dan harta berjatuhan akibat gempa tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menolong, mencari dan mengevakuasi mulai dari Pemerintah, BUMN, Relawan, TNI, Polri dan lainnya.

Berbagai bantuan dari masyarakat yang dikoordinir maupun secara perorangan yang peduli mengalir dari mana-mana.

Bencana alam bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, terutama di lokasi yang memang rawan terjadinya gempa seperti di Aceh. Perlu berbagai persiapan bila manakala sewaktu-waktu terjadi gempa, baik cara menyelamatkan diri, bertahan dan personil yang siap siaga untuk operasi SAR jika terjadi bencana alam.

Tanpa Diduga sebelumnya jika akan terjadi gempa, disaat yang sangat tepat, dua hari sebelum gempa terjadi di Aceh (2/7/13), 166 anggota Senkom se Provinsi Aceh dari 13 kabupaten dan 10 perwakilan pemuda Aceh melakukan diklat SAR selama dua hari (28-30/6/13) di kawasan Pelabuhan Ulee Lheue (baca Ulele).

Diklat SAR dibuka oleh Ketua Umum Senkom Mitra Polri, H Muhammad Sirot, SH, SIP, hadir pula unsur Polri, TNI, Basarnas, Orari, dan Tokoh agama setempat.

Suport dari tim Basarnas dengan menurunkan 10 personel yang memiliki kualifikasi, spesialisasi navigasi laut, penyelamatan di permukaan air dan dasar laut, scuba, fisik, rapling dan clymbing. Tim Basarnas juga menerjunkan peralatannya yaitu perahu karet, speed boat, truck pasukan, gas udara dan alat portable destilasi air laut ke air minum.

Berbagai materi diajarkan Basarnas, mulai teori dasar SAR, Medical Search Rescue, tali temali, pengenalan alat-alat SAR, teknik penyelamatan air permukaan dan air dalam, simulasi penyelamatan, kesiapsiagaan dan respon terhadap keadaan, Bansik (Latihan fisik), teknik dan praktek renang sampai navigasi laut. Sedangkan dari BPBA (Badan Penanggulangan Bencana Aceh) memberikan materi mekanisme penyaluran bantuan.

Diklat ini untuk melatih kesiapsiagaan anggota Senkom Prov. Aceh dalam menghadapi potensi-potensi bencana dikarenakan Aceh merupakan daerah rawan bencana karena dikelilingi beberapa patahan bumi, kata M. Sirot ketua umum Senkom.

Sesaat Setelah Gempa
Dengan modal semangat setelah mengikuti diklat, serta niat tulus ikhlas untuk membantu korban bencana, anggota Senkom Aceh memberanikan diri untuk ikut berperan aktif dalam tanggap bencana gempa bumi dan tanah longsor di Kab. Aceh Tengah dan Kab. Bener Meriah.

Berkekuatan 150 Personil Senkom gabungan dari beberapa kabupaten yang ada di Aceh, Pance Fauzan, SH ketua Senkom Bireuen Aceh bersama ketua Senkom Provinsi Aceh Heru, Mufti Almahfudz, SH. Ketua Senkom Pidie, Ketua Senkom Lhokseumawe, Ketua Senkom Langsa, Ketua Aceh Timur, Ketua Senkom Kota Banda Aceh, ketua Senkom Bireuen, Ketua Senkom Aceh Tengah, ketua Senkom Nagan Raya dan ketua Senkom Bener Meriah segera melakukan rapat koordinasi untuk membentuk tim.

Tim medis Senkom bekerjasama dengan Pertamina, tim SAR Senkom bertugas di bagian evakuasi korban bencana berkoordinasi dengan BASARNAS, TNI dan POLRI, tim relawan Senkom bertugas menyalurkan logistik bantuan kepada masyarakat dengan berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD.

Legah sudah perasaan kami semua, meskipun dengan bersusah payah karena medan yang sangat berat, bisa mendarmabaktikan tenaga, fikiran dan waktu kami dengan mempraktekkan dari ilmu yang kami peroleh saat diklat SAR kemarin, kata Pance Fauzan.

Ya.. diklat SAR perlu dilakukan dimana-mana terutama di daerah yang rawan bencana. (Imam Waluyo)


www.senkom.or.id
Editor: Yusuf Em

Foto-foto :










Posting Komentar

0 Komentar