Senkom.or.id | Banyuwangi : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gelar relawan nasional di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (2/10/2013) untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme relawan.
Gelar relawan penanggulangan bencana, yang diikuti relawan dari berbagai organisasi relawan pemerintah maupun swasta se Indonesia termasuk Senkom Mitra Polri yang juga hadir 150 anggota Senkom bidang kebencanaan dari Kabupaten Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur..
Deputi Kesiapsiagaan Bencana pada BNPB, Dody Ruswandi, mengatakan, Gelar Relawan yang dilakukan di Banyuwangi untuk mengetahui kesiapsigaan para relawan dalam pengurangan resiko bencana, karena potensi bencana di Indonesia sangat komplek, dan ada 12 potensi bencana yang sewaktu-waktu mengancam masyarakat.
"Ada 12 potensi Bencana di Indonesia, sehingga dengan adanya gelar relawan yang dilakukan, kami bisa mengetahui kesiapan para relawan," ungkap Dody, Rabu (2/10/2013).
Sementara itu ketua Senkom Banyuwangi mengatakan, Senkom Rescue Banyuwangi selalu siap siaga sewaktu-waktu untuk melaksanakan giat sosial membantu operasi SAR dimana saja terutama cluster komunikasi, jika diperlukan pada cluster lain kami juga selalu siap.
Dalam gelar relawan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut, para relawan diberikan berbagai materi tentang kebencanaan, sehingga bisa menambah wawasan para relawan, dan diterapkan di daerah masing - masing. (yus)
Foto Foto:
Upacara Pembukaan Gelar Relawan Bencana |
Senkom MItra Polri Rescue dengan Ketua BNPB |
Pembina Senkom Mitra Polri Provinsi Jatim (tengah) bersama Sekretaris Senkom Prov Jatim (kiri) dan anggota Senkom Banyuwangi |
Anggota Senkom Mitra Polri bidang kebencanaan siaga di Pos kebencanaan |
Peserta Gelar Relawan Bencana mengikuti sesi materi |
Senkom Mitra Polri Rescue saat mengikuti Gelar Relawan Bencana di Banyuwangi |
0 Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Sebaiknya komentar sesuai berita yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Komentar ditayangkan setelah melalui moderasi. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Emoji