Tangerang Selatan - Pengurus Senkom Mitra Polri Kota Tangerang Selatan menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kamtibmas dan Kebencanaan pada Sabtu - Minggu (28-29/9) di Leuwi Pangaduan Sentul, Bogor. Diklat diikuti sebanyak 120 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di wilayah Kota Tangsel.
Salah satu Pembina Senkom Mitra Polri Tangsel, Dani Amung, dalam sambutan mengatakan Senkom Mitra Polri dibentuk pada tanggal 1 Januari 2004 lalu. Hal ini sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Pamswakarsa.
Kemudian, hal ini ditindaklanjuti dengan Surat Telegram Kapolri No: ST/526/V/2007 tanggal 7 Mei 2007, tentang perintah kepada para Kapolda untuk membina Senkom, untuk menjadi Mitra Polri. Hal ini dilakukan dengan harapan Senkom dapat membantu peran Polri untuk memecahkan masalah-masalah di masyarakat yang berdampak dan dapat menjadi sumber gangguan kamtibmas.
Senkom Mitra Polri juga hadir aktif membantu dalam hal penanggulangan bencana, bekerja sama dengan BNPB, BPBD dan Basarnas.
Pihaknya menilai, pelaksanaan diklat kali ini sangat penting untuk membekali anggota Senkom Mitra Polri Tangsel tentang kiat-kiat memecahkan masalah sosial yang dapat menyebabkan gangguan kamtibmas, juga memiliki kapasitas dan kesiapan untuk terjun dalam upaya penanggulangan dan penyelamatan saat terjadi bencana.
Hal serupa juga dikatakan Pembina Senkom Mitra Polri Tangsel lainnya, AKBP (Purn) Suyono Menurutnya, pelaksanaan diklat ini bertujuan untuk meningkatkan SDM anggota Senkom Mitra Polri Tangsel, juga mempererat silaturahim dan kerja sama yang baik antar sesama anggota serta harapannya akan ada Diklat berkelanjutan guna meningkatkan kemampuan anggota Senkom Mitra Polri Tangsel.
“Lewat diklat ini, kita dididik dan dilatih untuk mempersiapkan diri sebagai warga negara yang mandiri dan bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya. (FIN)
0 Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Sebaiknya komentar sesuai berita yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Komentar ditayangkan setelah melalui moderasi. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Emoji