Sosialisasi Penanggulangan Bencana: Langkah Proaktif Senkom Mitra Polri Aceh

Edi Ermawan, Ketua Departemen PBSAR Senkom Mitra Polri Pusat

BANDA ACEH - Senkom Mitra Polri Provinsi Aceh mengadakan sosialisasi penanggulangan bencana berbasis pondok pesantren di Dayah Al Mukmin, Banda Aceh, pada Minggu (06/10). Acara ini dihadiri oleh Ketua Departemen PBSAR Senkom Mitra Polri Pusat, Edi Ermawan, serta Ketua Senkom Provinsi Aceh, Mufti Al Mahfudz, bersama ratusan anggota Senkom dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh.

Dalam pemaparannya, Edi Ermawan menjelaskan bahwa bencana merupakan peristiwa yang dapat mengancam kehidupan masyarakat, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun akibat ulah manusia. 

"Bencana tidak hanya mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan, tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis, seperti trauma," ujarnya. Ia menambahkan bahwa trauma adalah dampak yang sering tidak terlihat secara fisik, tetapi berdampak signifikan pada kesejahteraan mental masyarakat.

Edi juga menyoroti bahwa bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, dan tanah longsor, sering terjadi di Indonesia, termasuk di Aceh yang pernah dilanda tsunami besar pada tahun 2004. 

"Tsunami adalah salah satu jenis bencana alam yang disebabkan oleh gempa bumi di laut, dan kita harus waspada karena wilayah Aceh sangat rentan terhadap bencana ini," tegasnya.

Selain itu, Edi mengingatkan bahwa bencana non-alam, seperti kegagalan teknologi, konflik sosial, dan penyebaran penyakit, juga dapat mengancam kehidupan masyarakat. 

"Aceh dilaporkan BMKG sering mengalami gempa bumi, baik yang terasa maupun tidak, sehingga masyarakat harus selalu siap siaga," tambahnya.

Ketua Senkom Provinsi Aceh, Mufti Al Mahfudz, menekankan pentingnya sosialisasi ini, terutama bagi anggota Senkom dan masyarakat Aceh secara umum. 

"Kami mengundang Ketua Departemen PBSAR PP Senkom Pusat untuk memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Edukasi ini bertujuan agar masyarakat, khususnya anggota Senkom, memahami cara menghadapi bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah kejadian," kata Mufti.

Ia juga menyebutkan bahwa Aceh merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi. "Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat tentang cara mengantisipasi dan meminimalisir risiko bencana. Kami melibatkan beberapa kabupaten/kota yang sering terdampak bencana, seperti Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Aceh Timur, serta mengadakan sosialisasi daring bagi anggota yang tidak dapat hadir," jelasnya.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan Risiko Bencana di Provinsi Aceh. "Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Aceh, khususnya warga di pondok pesantren, lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana di masa mendatang," tutup Mufti.

Posting Komentar

0 Komentar