Upacara Peringatan Hari Bela Negara di Jawa Timur

SURABAYA – Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 digelar di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur pada Kamis pagi (19/12/24). Acara tersebut dihadiri oleh satu peleton peserta upacara Kader Bela Negara Provinsi Jawa Timur, termasuk delapan anggota Senkom Mitra Polri Kabupaten Sidoarjo yang merupakan lulusan program pendidikan dan pelatihan (diklat) Kader Bela Negara.

Anggota Senkom Kabupaten Sidoarjo telah mengikuti berbagai pelatihan di Pusdiklat Bela Negara Kemenhan di Rumpin, Bogor, Kolatarmatim Surabaya, serta yang diselenggarakan Bakesbangpol Sidoarjo di Trawas, dengan total peserta yang berhasil lulus mencapai 30 orang.

Anggota Senkom Mitra Polri Sidoarjo yang juga lulusan Kader Bela Negara Provinsi Jatim


Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan sambutan yang menegaskan pentingnya memperkokoh persatuan bangsa demi terwujudnya Indonesia yang maju.

“Peringatan Hari Bela Negara adalah momentum untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga persatuan bangsa. Ini adalah wujud penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan negara,” kata Adhy dalam pidatonya.

Adhy juga menekankan bahwa bela negara merupakan sarana untuk menumbuhkan jiwa patriotisme dan cinta tanah air, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Ia mengingatkan bahwa Hari Bela Negara, yang diperingati setiap tanggal 19 Desember berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2006, berakar pada pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember 1948, sebuah momen bersejarah dalam perjuangan bangsa.

“Perjuangan para pahlawan menunjukkan ketangguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan negara,” tambahnya.

Peringatan tahun ini mengusung tema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju,” yang mengajak seluruh masyarakat untuk menghidupkan semangat bela negara dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, serta pertahanan dan keamanan.

“Kontribusi nyata dalam berbagai aspek kehidupan adalah bentuk bela negara. Semua komponen bangsa, baik individu maupun kelompok, memiliki peran penting dalam membangun bangsa,” jelas Adhy.

Ia juga menyampaikan lima nilai dasar bela negara, yaitu cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, rela berkorban, kemampuan awal bela negara, serta semangat kebangsaan. Kelima nilai tersebut, menurutnya, menjadi landasan mental dan fisik yang tangguh dalam menghadapi tantangan bangsa.

“Bela negara bukan hanya tugas Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, tetapi tanggung jawab semua warga negara. Dengan semangat ini, kami optimistis dapat mengatasi berbagai rintangan dan mencapai cita-cita bangsa,” lanjutnya.

Pj Gubernur juga menekankan pentingnya ideologi Pancasila sebagai dasar dalam menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian. Ia menegaskan bahwa bela negara merupakan modal penting dalam penerapan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang selaras dengan program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).

Sekretaris Pembina Kader Bela Negara Provinsi Jawa Timur, Yafety Wawuru, S.H., M.H., menambahkan bahwa peringatan Hari Bela Negara adalah pengingat bagi seluruh warga negara untuk berperan aktif dalam menjaga kedaulatan bangsa.

“Sebagai Kader Bela Negara, kami berkomitmen mengimplementasikan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan ini tidak hanya untuk mengenang sejarah perjuangan, tetapi juga menjadi inspirasi untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Yafety.

Ia juga menegaskan bahwa Bela Negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau militer, tetapi menjadi kewajiban bersama seluruh rakyat Indonesia. Kader Bela Negara, kata Yafety, siap membantu mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk selalu mencintai tanah air dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keutuhan NKRI. (Yus)

Posting Komentar

0 Komentar