SENKOM SIAGA BANJIR JAKARTA

Posko Kampus Borobudur
Posko Walikota Jakarta Timur
Jakarta - Sentra Komunikasi (SENKOM) Mitra Polri, yang merupakan kepanjangan tangan POLRI, ikut serta dalam relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendirikan pos perkuatan di sejumlah titik di wilayah Jakarta dan sekitarnya guna mewaspadai ancaman banjir.

Hal ini merupakan solideritas warga Jakarta, yang tergabung dalam SENKOM Mitra Polri di daerah, tidak terkecuali Sektor Jaya 07, yang mengirimkan personilnya ke komplek Kantor Walikota Jakarta Timur.

"Kami menyediakan setiap shift-nya 4 orang dan ada 2 shief pagi dan malam." Ujar H.Heriyanto, SAg, ketua SENKOM Mitra Polri Sektor Jaya 07, saat di temui di bilangan Lampiri Jakarta Timur, saat rapat koordinasi perihal pelatihan Water Rescue yang akan diadakan di Jakarta, dalam waktu dekat (31/1/2015).

Dalam kesempatan ini, SENKOM Mitra Polri Sektor Jaya 07 juga berpatisipasi di beberapa tempat di Jakarta.

"Kami juga menyediakan personil di Kampus Borobudur Jakarta Timur, Otista, Monas Jakarta pusat dan lain-lain. Sesuai dengan nama kami SENKOM fokus ke Komunikasi dan Informasi, namun tidak menutup utk pertolongan pertama jika diperlukan, kami sudah siap." Tutup ketua SENKOM Sektor Jaya 07.

Meskipun BMKG menyatakan bahwa hujan pada Januari hingga Februari 2015 ini lebih kecil dibandingkan Januari 2014, namun potensi hujan berintensitas besar akan tetap ada. Berdasarkan pengalaman yang ada, banjir besar di Jakarta umumnya terjadi pada minggu ketiga Januari hingga pertengahan Februari 2015.

Kondisi tanggap darurat bencana di Jakarta ditetapkan sejak tanggal 20 Januari sampai 10 Februari. Dalam status ini, proses evakuasi warga dilakukan. Adapun penetapan status masa transisi darurat bencana sebagai pemulihan pasca ditetapkan sampai awal Maret 2015.

"Jadi selama 20 hari itulah kondisi kritis banjir di Jakarta," ujar Deputi bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto. "Makanya persiapan siaga darurat harus dimulai sejak awal Januari."

BNPB tetap mengedepankan pemerintah daerah untuk memimpin dan menkoordinir penanganan ancaman banjir di wilayah masing-masing. Sementara BNPB dan lembaga lain di tingkat pusat hanya sebagai pendukung.

Tri Budiarto menambahkan bahwa pos perkuatan ini sebagai bentuk kesiap siagaan bersama dalam penanggulangan bencana banjir di Jakarta dan wilayah sekitarnya. (Aan)

Posting Komentar

0 Komentar