Senkom.or.id I Surabaya - Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, yang merupakan wadah berbagai organisasi relawan penanggulangan bencana di Jawa Timur, menggelar Konggres II di New Grand Park Hotel Surabaya, 29 februari - 1 Maret 2020.
Melalui Konggres II, SRPB Jawa Timur berusaha membangun sinergi untuk saling peduli meningkatkan kapasitas relawan dengan menyematkan motto ” bersatu, bersinergi untuk peduli “.
Kalaksa BPBD Jatim Suban Wahyudiono, S.T, M.T., menyampaikan saat membuka Konggres, "Untuk menanggulangi bencana yang kemungkinan terjadi kapan saja di wilayah Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki ribuan relawan dan ratusan lembaga organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan. Salah satunya ialah Sekretariat Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) yang terus eksis dan bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.
Lanjut Kalaksa, " Tema konggres Penguatan kapasitas relawan dan organisasi penanggulangan bencana sebagai bagian sinergitas pentahelix untuk meningkatkan pelayanan serta pengabdian masyarakat. Relawan harus memahami dan memedomani Panca Darma Relawan Penanggulangan Bencana yaitu Mandiri, Profesional, Solidaritas, Sinergi dan Akuntabel" ujarnya
Konggres yang berlogo jari jemari 2 tangan terkatup tersebut, dihadiri oleh 150 peserta perwakilan organisasi/lembaga Mitra SRPB Jatim, perwakilan Senkom Jatim Eko Hari Santoso, Kalaksa BPBD Jatim Suban Wahyudiono, S.T, M.T., Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan Gatot Soebroto, SE. M. Pspm, Kasie Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Ita Listiani, S. ST, M.Si., Koordinator SRPB Dian Harmuningsih, ST. M.M.
Senkom Jatim yang di wakili Eko Hari Santoso berkomitmen mengabdi dan berbhakti pada kemanusiaan dan pelayanan masyarakat. (One_d)
0 Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Sebaiknya komentar sesuai berita yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Komentar ditayangkan setelah melalui moderasi. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Emoji