Senkom.or.id I Pekanbaru - Walikota Pekanbaru DR H.Firdaus ST. MT bertindak sebagai Inspektur upacara dalam acara Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Karhutla di wilayah Pekanbaru 2021 yang digelar di lapangan Mall Pelayanan Masyarakat ( MPP) Jum'at 26/03/2021.
Sesuai dengan undangan yang bernomor 005/SETDA/474/2021 bahwa Apel Gabungan Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran Hutan Dan Lahan kali ini mengusung tema " BERSINERGI DALAM MENCEGAH BENCANA " dengan dihadiri oleh Polresta Pekanbaru, Dandim 0301 Pekanbaru, Satpol-PP, Damkar, BPBD, Dishub, Senkom Mitra Polri, Basarnas, Manggala Agni, Tagana, Pramuka Siaga dan beberapa perwakilan dari kelurahan di wilayah kota Pekanbaru.
Pak Wali ( panggilan akrab Walikota Pekanbaru) dalam sambutannya menyampaikan, bahwa sesuai dengan tema kali ini kita harus selalu bersinergi dan bekerja sama dalam mencegah bencana Karhutla di sekitar kota "Madani" sebutan / julukan untuk kota Pekanbaru yang juga sebagai ibukota Provinsi Riau, sehingga rencana kita tahun 2021 ini Riau bebas asap bisa tercapai.
Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19 ini, jumlah personil sesuai dengan undangan juga dibatasi, termasuk dari Senkom Mitra Polri Kota Pekanbaru jumlah personil dibatasi hanya 10 orang. Adelino Putra SH selaku ketua Senkom Mitra Polri Kota Pekanbaru yang duduk bersama tamu kehormatan lainnya menuturkan, bahwa Senkom MP siap membantu dan bersinergi dengan dinas terkait dalam hal ini BPBD kota Pekanbaru untuk andil dan terjun ke lapangan dalam pencegahan Karhutla, sehingga udara di langit sekitar Pekanbaru khususnya dan Provinsi Riau umumnya tetap bersih dan bebas dari asap, sehingga roda perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan baik tanpa kendala yang berarti, tutup bang Ade.*(omtri)
0 Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Sebaiknya komentar sesuai berita yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Komentar ditayangkan setelah melalui moderasi. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Emoji