Jakarta, 3 April - Pengurus Pusat (PP) Senkom Mitra Polri menghadiri Rapat Koordinasi Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu di Gedung Mataram Kementerian Perhubungan Jakarta pada Rabu (3/4).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan pembentukan posko terpadu bertujuan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat selama mudik dan balik pascalebaran."
"Pak Presiden (Joko Widodo) memerintahkan kami untuk melayani masyarakat dengan baik, dan kami berupaya agar mudik ini aman, nyaman, selamat, dan berkesan," ujarnya.
Menurut Menhub, pembentukan posko angkutan lebaran penting untuk memastikan koordinasi dalam pelayanan angkutan mudik dan balik berjalan lancar, terutama dengan pergerakan penduduk Indonesia selama Lebaran 2024 yang mencapai 193,6 juta orang.
Posko Angkutan Lebaran Terpadu dibentuk di seluruh Indonesia dengan melibatkan Korlantas Polri, BMKG, Basarnas, dan Senkom Mitra Polri, Rapi, serta Orari.
Sekretaris Jenderal PP Senkom Mitra Polri Nedhy Wilbara menyatakan kesiapan Senkom Mitra Polri dalam posko terpadu tersebut. "Posko-posko di seluruh daerah sudah siap, dan kami akan bergabung dengan posko dari kepolisian, dinas perhubungan, dan lainnya," katanya.
Dengan keanggotaan di 37 provinsi, Senkom Mitra Polri akan membantu instansi terkait dalam pemantauan arus mudik lebaran dengan mengerahkan 5-10 personel di setiap pos dalam satu shift.
"Mereka dilengkapi dengan rompi lalu lintas, lampu lalin, senter, dan alat komunikasi baik analog maupun digital melalui Senkom Digital Communication (SDC)," tambahnya.
Wilbara juga mengimbau pemudik untuk melakukan perjalanan awal dan menghindari penggunaan sepeda motor karena mayoritas kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kendaraan roda dua.
"Masyarakat yang ingin melaporkan atau bertanya terkait arus mudik secara real-time dapat menghubungi 081387244622, yang akan direspon langsung oleh posko gabungan Senkom Mitra Polri di Kemenhub dan siaga 24 jam," pungkasnya
0 Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Sebaiknya komentar sesuai berita yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Komentar ditayangkan setelah melalui moderasi. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Emoji