BULAN PRB 2015 MOMENTUM SENKOM MITRA POLRI PERKUAT KLASTER KEBENCANAAN


Senkom.or.id | SOLO  (12/10/2015) - Indonesia merupakan kawasan rawan bencana sebagai salah satu konsekuensi letak geografi dan kondisi geologi. Berdasarkan catatan sejarah, Indonesia telah mengalami berbagai bencana dengan skala sangat besar atau'catastrophe', dari masa ke masa.

Bencana tsunami pada 26 Desember 2004 yang merupakan bencana ketiga terbesar dalam sejarah kegempaan, disamping mengakibatkan banyak kerusakan dan korban, juga sebagai titik awal kebangkitan paradigma Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Indonesia.

Sesuai dengan semangat dalam pertemuan 3rd UN World Conference on Disaster Risk Reduction, kegiatan pucak bulan PRB 2015 akan mengangkat tema Ketangguhan Masyarakat, Ketangguhan Daerah dan Ketangguhan Nusantara.

Senkom Mitra Polri yang resmi berdiri pada 1 Januari 2004 pada saat tsunami terjadi baru berusia belum genap satu (1) tahun, terpanggil untuk melakukan aksi kemanusiaan dengan segala keterbasannya. Namun dengan mengerahkan segenap potensi yang ada, Senkom Mitra Polri dapat aktif berperan mulai dari penggalangan kepedulian kepada masyarakat di seluruh Indonesia hingga memberangkatkan relawan dan rehabilitasi mental para korban.

Atas peristiwa yang membuka mata dunia itulah, kemudian Senkom Mitra Polri menjadikan peran dalam kebencanaan tersebut sebagai tonggak berdirinya komunitas relawan senkom yang biasa disebut Senkom Rescue, dan dikukuhkan pada 1 Januari 2005, atau tepat pada hari jadi Senkom yang pertama.

“Momentum tsunami di Aceh telah membuka mata kita akan pentingnya pengetahuan mengenai pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan sampai rehabilitasi mental para korban bencana. Untuk itu Senkom Mitra Polri sebagai organisasi yang bertekad membantu pemerintah dalam ketahanan di bidang Kamtibmas terus mengembangkan organisasi termasuk dengan membentuk kelompok relawan kebencanaan,” terang Ketua Umum Senkom Mitra Polri, H. Muhamad Sirot, S.H, S.IP.

Seiring berjalannya waktu, berbagai kegiatan dilakukan Senkom Mitra Polri termasuk melakukan pendidikan dan pelatihan bagi para relawan yang tergabung dalam Senkom Rescue, mulai dari pembekalan kecakapan serta pengetahuan dalam pencegahan bencana, mitigasi dan kesiapsiagaan. Dalam setiap pendidikan dan latihan tersebut Senkom Mitra Polri melibatkan para instruktur dari BASARNAS, BNPB, TNI, serta bekerjasama dengan kelompok relawan lainnya.

Berbagai aksi kemanusiaan Senkom Rescue yang merupakan klaster kebencanaan Senkom Mitra Polri, antara lain dalam peristiwa kecelakaan dan kebencanaan seperti kecelakaan udara, laut dan darat, serta berbagai peristiwa bencana seperti banjir, erupsi gunung api, gempa, kebakaran hutan dan sebagainya.

Berbagai peran lapangan yang telah dilakukan Senkom Rescue, mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pada tahun 2014 silam, Senkom Mitra Polri mendapat penghargaan dari BNPB pada sebuah  acara malam anugerah bagi para pihak yang dinilai telah berkontribusi nyata dan konsisten serta bertanggung jawab dalam aksi kemanusiaan saat terjadi bencana.

Tak hanya itu, Senkom Mitra Polri melalui Ketua Departemen Diklat, Dr. Hendra Saputra, yang bersama perwakilan dari berbagai Negara melakukan presentasi penanganan kebencanaan, mendapatkan pengakuan sebagai Best Presenting dari Badan PBB yaitu United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR). Paparan Dr. Hendra mengenai penanganan bencana berbasis komunitas kemudian dibukukan dan menjadi acuan strategi penanganan kebencanaan yang direkomendasikan oleh PBB.

Senkom Rescue yang merupakan klaster kebencanaan Senkom Mitra Polri hanyalah salah satu dari sekian banyak para pelaku PRB yang berpartisipasi dalam kampanye peringatan PRB. “Kami hanyalah salah satu dari sekian banyak dari relawan pelaku kampanye pengurangan resiko bencana. Kepercayaan dan apresiasi berbagai pihak akan kami jadikan cambuk penyemangat supaya kami tetap konsisten dan terus meningkatkan kemampuan kecakapan serta manajemen penanganan kebencanaan,” Untung Maulana, S.H, salah satu Ketua Senkom Mitra Polri yang membidangi masalah kebencanaan.

Lanjut Untung, pihaknya berterimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan, dan juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pihak yang telah bekerjasama dengan Senkom Mitra Polri baik itu lnstansi pemerintah maupun swasta serta kelompok-kelompok relawan lainnya. “Harapan kita tentunya penanganan kebencanaan semakin baik, dan dengan diwadahi dalam suatu rangkaian kegiatan bersama seperti bulan PRB ini semoga dapat menghasilkan sebuah sinergi semua pihak dalam penanganan bencana yang mana saat ini masih terkesan terlaksana secara sektoral dan terpisah,” kata Untung Maulana.

Direktur PRB BNPB Lilik Kurniawan mengungkapkan, tujuan dari puncak acara peringatan PRB adalah membangun kesadaran bersama, berdialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB baik instansi pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha yang ada di pusat dan daerah. "Secara khusus kegiatan ini dapat mensinergikan kegiatan sektoral sehingga dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia," jelas Lilik.

Dalam memperingati bulan pengurangan resiko bencana yang digelar di Solo, Jawa Tengah tahun ini Senkom turut meramaikan dengan mengikuti berbagai kegiatan, mengisi boothstand serta mengisi sesi talkshow. “Relawan yang kita datangkan untuk mendukung acara ini sebanyak 400 orang dari perwakilan Senkom di tujuh kabupaten terdekat, sekaligus menjadikan acara ini sebagai ajang konsolidasi dan sosialisasi dengan kelompok relawan lain. Adapun yang lainnya berdatangan sebagai pengunjung sekaligus memberikan dukungan pada suksesnya acara ini, ”terang Untung.   

Untung Maulana menambahkan bahwa pada bulan ini juga Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo berkenan mengundang Senkom Mitra Polri ke Istana Negara untuk menerima penghargaan atas partisipasi aktif dalam berbagai bencana, “baru-baru ini Senkom juga turut aktif dalam pencarian dan evakuasi kecelakaan terbang pesawat Avistar,” ujar Untung.

Beberapa rangkaian kegiatan pada Peringatan Bulan PRB 2015 antara lain pertemuan koordinasi antar pelaku PRB, lomba PRB, pameran Penanggulangan Bencana (PB), sosialisasi PRB, pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK), bakti sosial, dan panggung hiburan rakyat. Kegiatan dibuka untuk umum.

Posting Komentar

0 Komentar